Titianku kian hari kian rapuh,kropos.lapuk dan hampir ditumbuhi lumut.Setiap orang yang ingin melewatimu tak pernah lagi ingin berlama-lama.Ketakutan di ujung mata, membuat mereka berfikir untuk menyapamu,apalagi kau kini telah digerogoti jamur jamur yang mematikan
Kini...aku hanya bisa terdiam,memandangi wajah reotmu, sesekali mengusap kepalamu.Aku tak tau harus berbuat apa lagi,apakakah aku harus seperti kuli- kulimu yang dulu?.Ah...untuk sat ini... sekali lagi. aku hanya bisa terdiam,Aku bagai berdiri di antara khayal dan nyata dan berjalan di antara sepi dan keramaian.
"Bo........BO.....boy,da..ri...tadi kok...diam?
"Airmatamu menetes saat mengucapkan kalimat yang begitu lama, sampai sampai keringatmu mengucur.Begitu melelahkan.Titianku....,sekarang kau tak berguna lagi,hanya titian yang menuggu jam bahkan detik.
Masih tersimpan rapi di memeori hatiku,saat pertemuan pertama yang begitu haru,dan penuh simpatik,sebelum aku menjadi kulimu;
Saat itu...hidupku tiada arti,melangkah tanpa arah,berfikir tanpa tujuan,memandang tanpa logika.Sungguh hidup yang begitu menyakitkan,Yang ada dalam fikirku saat itu,ada orang yang mengiba padaku.
Saat itu..hanya ada dinginnya malam,banyaknya nyamuk- nyamuk yang sibuk ingin berbagi cerita,atau ingin menghibur,tapi itu malah membuat ku jengkel,Telalu banyak cerita yang ingin mereka omongin,terlalu merdu suara mereka saat menyanyikan lagu Indonsia Raya.
Lalu emosiku pun berhamburan....
"Dasar!!!! nyamuk sialan...! macam nggak ada kerja saja..sana nyari duit..!!! disini bukan tempat untuj curhat!!, Disini tempat orang gembel!!,kalau mau menyalurkan bakat, ikutin saja AFI atau Indonesian Idol.kamu nggak tau aku lagi ffffffruatasi!!!!!Ditambah lagi raungan- raungan binatang buas Jakarta,yang mebuat bising,dimana sudah siap-siap menerkam kalau lengah mengusik.
Setiap saat lalu lalang didepan,samping belakang,yang menbuat nyali ciut.
tapi aku tak perduli semua itu,aku sudah pasrah apapun yang akan terjadi,yang penting buatku,perut yang sejengkal ini bisa di isi dan bibir yang lebam ini bisa mengepul.
Kicau burung sedikit membuat hati terhibur walau kadang hanya sekali,gedung percakar langit sedikit bisa menenangkakan jiwa.Ah.....namanya juga belantara Jakarta,selalu ada yang membuat sedih,takut dan ngerii.
Sekian lama aku mengarungi belantara jakarta.lelah menghampiri,memaksa badan untuk istirahat.Di sebuah taman kota Jakarta yang lumayan rindang ,menagajak mataku bermain di alam mimipi.
Tapi...bari 5 minit aku bermain di alam mimpi,sekelomopok gembel yang lewat mengusikuku,membangunkan dari mimpiku,saat itulah seorang laki- laki 50 tahun mengahampiriku,melirk-i lirik,dan ternyata itulah kau.
Dengan sok kenal sok akrab kau menyapaku,awalnya aku lumayan takut,tapi setelah bercerita lama,rupanya satu suku dan satu bangsa,ahkirnya takutku memudar.
"Kamu sudah makan...!
Suatu tawaran yanga aku tunggu tunggu dari tadi.
"Belum pak.....
"Tunggu disini ya,biar aku beli in...
Kini...aku hanya bisa terdiam,memandangi wajah reotmu, sesekali mengusap kepalamu.Aku tak tau harus berbuat apa lagi,apakakah aku harus seperti kuli- kulimu yang dulu?.Ah...untuk sat ini... sekali lagi. aku hanya bisa terdiam,Aku bagai berdiri di antara khayal dan nyata dan berjalan di antara sepi dan keramaian.
"Bo........BO.....boy,da..ri...tadi kok...diam?
"Airmatamu menetes saat mengucapkan kalimat yang begitu lama, sampai sampai keringatmu mengucur.Begitu melelahkan.Titianku....,sekarang kau tak berguna lagi,hanya titian yang menuggu jam bahkan detik.
Masih tersimpan rapi di memeori hatiku,saat pertemuan pertama yang begitu haru,dan penuh simpatik,sebelum aku menjadi kulimu;
Saat itu...hidupku tiada arti,melangkah tanpa arah,berfikir tanpa tujuan,memandang tanpa logika.Sungguh hidup yang begitu menyakitkan,Yang ada dalam fikirku saat itu,ada orang yang mengiba padaku.
Saat itu..hanya ada dinginnya malam,banyaknya nyamuk- nyamuk yang sibuk ingin berbagi cerita,atau ingin menghibur,tapi itu malah membuat ku jengkel,Telalu banyak cerita yang ingin mereka omongin,terlalu merdu suara mereka saat menyanyikan lagu Indonsia Raya.
Lalu emosiku pun berhamburan....
"Dasar!!!! nyamuk sialan...! macam nggak ada kerja saja..sana nyari duit..!!! disini bukan tempat untuj curhat!!, Disini tempat orang gembel!!,kalau mau menyalurkan bakat, ikutin saja AFI atau Indonesian Idol.kamu nggak tau aku lagi ffffffruatasi!!!!!Ditambah lagi raungan- raungan binatang buas Jakarta,yang mebuat bising,dimana sudah siap-siap menerkam kalau lengah mengusik.
Setiap saat lalu lalang didepan,samping belakang,yang menbuat nyali ciut.
tapi aku tak perduli semua itu,aku sudah pasrah apapun yang akan terjadi,yang penting buatku,perut yang sejengkal ini bisa di isi dan bibir yang lebam ini bisa mengepul.
Kicau burung sedikit membuat hati terhibur walau kadang hanya sekali,gedung percakar langit sedikit bisa menenangkakan jiwa.Ah.....namanya juga belantara Jakarta,selalu ada yang membuat sedih,takut dan ngerii.
Sekian lama aku mengarungi belantara jakarta.lelah menghampiri,memaksa badan untuk istirahat.Di sebuah taman kota Jakarta yang lumayan rindang ,menagajak mataku bermain di alam mimipi.
Tapi...bari 5 minit aku bermain di alam mimpi,sekelomopok gembel yang lewat mengusikuku,membangunkan dari mimpiku,saat itulah seorang laki- laki 50 tahun mengahampiriku,melirk-i lirik,dan ternyata itulah kau.
Dengan sok kenal sok akrab kau menyapaku,awalnya aku lumayan takut,tapi setelah bercerita lama,rupanya satu suku dan satu bangsa,ahkirnya takutku memudar.
"Kamu sudah makan...!
Suatu tawaran yanga aku tunggu tunggu dari tadi.
"Belum pak.....
"Tunggu disini ya,biar aku beli in...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar